Genderang budaya menulis di Indonesia segera menggelinding dari Jawa Timur (Jatim Menulis). Dimulai dari Surabaya, “virus” menulis akan menyebar ke berbagai daerah dalam bentuk workshop dan pendampingan menulis dengan peserta para guru, siswa SLTA, dan mahasiswa.
Untuk merealisasikan penyebaran budaya menulis itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Jatim menggandeng Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Pembukaannya dilakukan di hotel Utami, Juanda, Sabtu (24/3/2012) dan dihelat hingga Senin (26/3/2012). Teknis pelaksanaannya dibagi di dua lokasi, yakni di hotel Utami dan kampus Unesa.
“Untuk sesi pembukaan dan motivasi, seluruh peserta kami himpun di hotel Utami. Baru besoknya (Minggu, Red) kami bagi dalam sembilan kelas. Untuk kelompok guru dan siswa kami tempatkan di hotel Utami dan untuk kelompok mahasiswa kami pusatkan di Unesa kampus Ketintang,” kata Ketua Panitia Pelaksana Program Jatim Menulis dalam bingkai Indonesia Menulis, Much. Khoiri, di Surabaya, Jumat (23/3/2012), seraya menambahkan, pada pembukaan Sabtu, Kadisdikbud Jatim Harun dan Rektor Unesa Muchlas Samani dijadwalkan hadir.
Menurut Khoiri, program yang disiapkan untuk memberikan keterampilan menulis kepada para guru, mahasiswa, dan siswa SLTA ini akan diikuti 275 peserta yang terbagi dalam sembilan kelas. Mereka akan mengikuti workshop dan pendampingan selama sekitar 36 jam, dipandu para fasilitator dari Unesa dan sejumlah profesional yang andal dan berpengalaman di dunia tulis-menulis.
Tentang pesertanya, lanjut dosen Unesa ini, mereka adalah perwakilan guru dan siswa SLTA dari 38 kabupaten/kota dan mahasiswa dari perguruan tinggi di Jatim. Setelah menjalani workshop, peserta akan mengikuti pendampingan hingga seluruh peserta mampu menghasilkan karya tulis ilmiah popular yang siap dibukukan.
Yang menarik, workshop ini dirancang dengan metode yang sangat efektif dengan target luar biasa, yakni masing-masing kelompok mampu membuat naskah artikel yang kemudian diterbitkan dalam bentuk buku yang menandai di- launching-nya program Jatim Menulis di Grahadi oleh Gubernur Jatim, Soekarwo, pada hari pendidikan nasional (Hardiknas), 2 Mei 2012. Dalam launching ini juga akan diserahkan penghargaan kepada penulis terbaik dari masing-masing kelompok, yakni kelompok guru, mahasiswa, dan siswa SLTA.
“Dari peserta pelatihan dan pendampingan ini, nantinya akan terbit tiga buku. Satu buku lagi, akan lahir dari para guru yang kami bimbing lewat media online. Dengan demikian, saat di-launching nanti, akan terbit empat buku sekaligus,” tandas Khoiri.
Ditambahkan, untuk menyukseskan program Jatim Menulis dalam bingkai Indonesia Menulis, panitia melibatkan 18 fasilitator andal dan berpengalaman di dunia kepenulisan. Mereka terdiri atas dari para akademisi, jurnalis, praktisi komunikasi yang memang tidak asing dalam pelatihan menulis. (sha)
1 komentar:
hmm,.. brarti tdk ada kesempatan daftar bagi yg ingin ikut yg baru mendapat info dr situs ini??? :( (fithri alumni unesa)
Posting Komentar